
Judul di atas bukan berarti "Kembalian yang kita butuhkan".. Mas, mas.. ini kembaliannya seratus rupiah.. Hahaha.. Bukan itu maksudnya, meskipun ada benarnya kalau kalian berpikir begitu. Maksudnya, "Perubahan yang kita butuhkan". Ada yang merasa familiar dengan Judul di atas? Kalo sering nonton TV akhir-akhir ini, pasti tahu dong, itu slogan milik siapa.

Yup, Si anak Menteng itu, Barack Obama. Seorang terpilih yang menjadi harapan banyak negara dan dunia (Katanya). Begitu banyak orang berharap tinggi pada orang satu ini. Tentu saja bukannya tanpa sembarang alasan. Ia membawa bendera "perubahan", seperti tertulis dalam slogannya. Entah perubahan apa, tapi semua tentu berharap perubahan yang lebih baik, bukan? Ok, kita semua tahu dia sudah dilantik dan duduk di Gedung Putih. Saya tidak terlalu tertarik membahas masalah kepresidenan sebenarnya, namun saya lebih tertarik pada slogan tersebut.
Mengapa? Bukannya seluruh dunia tertuju pada presiden baru ini? Iya sih.. tapi boleh kan saya ambil "sedikit" saja dari dia? Lagipula, bicara tentang slogan, dia berhasil merebut hati dunia dengan menampilkan sosok yang simpatik, karismatik, energik, (halah.. apalah itu.. saya juga tidak mudeng) tapi memang dia menjanjikan perubahan yang lebih baik. Selama kampanyenya, kata-kata "CHANGE" terus-menerus dikumandangkan. Memang sih, apalagi setelah dunia melihat ulah Si "Presiden US Sebelumnya", alias terkenal dengan sebutan "Presiden Koboi".. ha3.. Dunia jadi melihat adanya harapan pada Si "Anak Menteng" ini.
Kembali ke slogan Si Barry. The Change We Need, yang berarti perubahan yang kita butuhkan. Memang, kita harus selalu berubah (Jika dibutuhkan). Saya pun tertarik dengan filosofi ini. Memang tidak ada sesuatu yang statis. Dunia terus berubah, bukan? Tentu saja semua menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. (Yo mesti..Hahaha..) Masalahnya, kadang saya pun merasa "sudah nyaman" dengan keadaan sekarang. Itulah pemikiran yang acapkali membuat saya statis, tidak pernah memikirkan suatu perubahan (yang sebenarnya saya butuhkan). Tentu saja, berubah itu harus kita lakukan saat kita "butuhkan", bukan asal berubah saja. Jika sesuatu sudah baik, biarkanlah, tak perlu perubahan lagi. Mobil baru memang tak perlu diservis, bukan? Tetapi pasti ada masanya sesuatu itu akan berubah. Entah itu ke arah yang baik atau yang buruk.
Nah, dalam sudut pandang saya, tampaknya saya juga "butuh" mengalami perubahan. Tampaknya sektor yang paling butuh perubahan adalah cara belajar saya.. (lho kok bisa?) Karena nilai-nilai saya dalam kuliah masih kurang memuaskan. Selain itu, cara saya "mempelajari" sosial saya di kampus. Hei, ini kampus! sudah bukan SMA lagi lhoo! Tentu saja semua berbeda dari SMA. Dan kelihatannya saya masih belum berubah nih.. Ok, tak apa2. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Saya tampaknya harus lebih "menyelami" kegiatan organisasi. That's a good Change. Seperti sebuah antivirus, orang tampaknya juga harus di-update, teman! Hahaha.. Maka dari itu, tidak heran kadang ada teman kita yang berubah drastis, jika memang dibutuhkan untuk menjadi lebih baik, why not? Itu wajar sekali. Jadi, perubahan itu suatu kewajaran dimanapun. Namun, saya sendiri kadang tidak melakukannnya. Kadang sulit juga melakukan perubahan itu. Semuanya tergantung dari diri kita sendiri. Mau atau tidak? Meski sulit, kalau ada kemauan pasti ada jalan. So, let's do the change we need!
"Memang benar, Barry! Kau benar-benar menginspirasi dunia lewat "The Change We Need". Tapi Amerika masih perlu pembuktian dari dirimu! Sekarang saatnya kau harus melaksanakan perubahan itu. Banyak orang berharap kepadamu!"
THE CHANGE We Need..
No comments:
Post a Comment